Translate

Rabu, 27 Maret 2013

Hari ini Desember 2012

15 Desember 2012


Dalam kehidupan, tidak akan pernah ada yang berdiri sendiri. Segala sesuatu pasti pasti seperti sebuah mata uang logam. Ada sisi kepala dan ada sisi ekor. Itulah hidup. Saat mata uang logam tersebut di lempar, dengan berharap mendapatkan sisi kepala, terkadang kita harus menerima sisi ekor. Tidak pernah terelakkan, dan itu merupakan suatu kepastian 50%, seperti dalam perhitungan peluang.

Namun apakah hidup selalu memiliki peluang yang sama, sebesar 50%, seperti mata uang logam. Jauh dari hal tersebut, meski memiliki peluang yang kecil, hidup harus tetap berjalan, dengan tegar dan berbesar hati, dan selalu bersandar pada kekuatan ilahi. Hidup harus tetap berjalan, meski kadang tidak hanya terasa berat, tapi berat sekali. Bagaimanapun juga, kita harus tetap bertahan.

Hari ini, Sabtu, 15 Desember 2012, aku merasa, tidak hanya separuh jiwaku akan pergi. Tapi seluruh bagian dari diriku terasa akan hilang. Dan aku tidak berdaya untuk tetap bisa mempertahankannya.

Saat hidup terasa sepi, dia selalu ada menemani, memberikan dukungan, memberikan motivasi, untuk dapat menjalani segala sesuatu dengan optimis. Benar-benar seperti penopang yang nyata dalam hidupku.

Selalu memberikan senyuman dalam kemarahanku, selalu memberikan dukungan dalam keterpurukanku, selalu memberikan kekuatan dalam keresahanku, selalu memberikan ketenangan saat ku bersamanya. Oh Tuhan, dia seperti malaikat dalam hidupku.

Hari ini, hidup itu terasa seperti dicabut! Aku merasa sendirian.

Memang benar, itu adalah sebuat resiko besar dari awal yang harus dihadapi, dan aku mengambil resiko itu. Karena aku tahu, dia berbeda. Dan itu benar!

 Sudah berjalan 6 tahun lebih, tak pernah sedetikpun terlupakan saat bersama dia. Sungguh hal dan perasaan yang luar biasa. Tak pernah aku menyesali, tak pernah aku merasa kecewa dengan segala resiko yang telah ku ambil.

Karena aku pria yang selalu memegang komitmen, tegas, dan setia. Cinta adalah sebuah komitmen, saat hal itu sudah terucap. Mau tidak mau, suka tidak suka, komitmen itu harus selalu dijaga, dipelihara.

Karena cinta bisa luntur, karena cinta bisa berubah jadi biasa, karena cinta bisa benar2 berubah jadi benci. Tapi, saat kita sudah berkomitmen, kita harus bisa menjaga dengan sepenuh hati. Meskipun harus terpisahkan dengan jarak, meskipun hanya bisa menyapa lewat pulsa, dan menulis kata hati lewat gmail.

Tapi saat “kangen” itu nyata, skypepun menjadi sahabat setia kita berdua.

Oh Tuhan, berikanku kekuatan mulai hari ini, karena air mata ini seperti sungai, dan tidak pernah mau berhenti. Aku tahu ini bukanlah kisah drama dan FTV belaka, ataupun kisah melody korea. Ini adalah kisah hidupku. Nyata!

Sesak di dada, menahan kepedihan ini. Sembab, karena semalaman menangis, aku yang terbiasa menghadapi segala sesuatu dengan senyuman dan riang, kini, aku lemah, tak berdaya.

Oh Tuhan, haruskah malaikat yang kau kirimkan itu, harus pergi!

Apakah aku bisa, apakah aku mampu, apakah aku sanggup, berjalan tanpa dia…

Aku berdoa, aku berpuasa, untuk bisa mendapatkannya,…

Oh Tuhan, berikanku kekuatan.


Salam cinta, yang tak kan pernah lekang dan lapuk oleh waktu. Karena cinta, mungkin tidak harus memiliki.

Cinta Fitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.