Translate

Kamis, 19 Mei 2016

Pengertian tentang Embryonic Stem Cell

Embryonic Stem Cell

Embryonic stem cell adalah sel induk (sel punca) yang merupakan cikal bakal atau sel mula-mula yang berkembang biak membentuk seluruh organ tubuh makhluk hidup (pluripotent). Stem cell inilahyang terus menerus membelah diri sehingga terbentuk janin yang kemudian lahir sebagai bayi.

Pada plasenta/ari-ari pada bayi yang baru lahir terdapat stem cell. Sebagian pakar menggolongkan stem cell dalam placenta sebagai adult stem cell, namun ada pakar yang menggolongkannya sebagai embryonic stem cell karena potensinya yang bersifat pluripotent.

Kini sudah banyak pasanganmuda yang menyimpan plasenta bayi yang baru dilahirkan di bank plasenta di Singapore maupun di Jakarta. Walaupun biaya penyimpanan dan penggunaannya sangat mahal, banyak pasangan muda yang memanfaatkan fasilitas ini karena saat bayi beranjak dewasa dan terkena penyakit yang mematikan, maka plasenta bayi tersebut dapat digunakan untuk terapi penyembuhan, dan hingga kini tingkat keberhasilannya masih 100%.

Melalui berbagai metode penelitian yang dilakukan oleh para pakar stem cell. Kini mulai dilakukan penelitian mengenai penggunaan placenta hewan, yaitu placenta tikus, kelinci, kuda, anjing, kucing, domba dan lain-lain sebagai bahan stem cell therapy. Bahkan sudah ada beberapa placenta hewan yang telah dipergunakan dan diproduksi besar-besaran sebagai bahan stem cell therapy, diantaranya placenta kelinci, domba dan rusa.

Tak dapat dipungkiri bahwa stem cell therapy menggunakan plasenta hewan telah terbukti mampu mengatasi berbagai macam penyakit yang mematikan terutama penyakit degeneratif (berhubungan dengan penurunan fungsi organ tubuh). Namun dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, para peneliti masih terus melakukan penelitian lebih lanjut apakah ada efek samping yang berbahaya dalam penggunaan plasenta hewani ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun, BCRO (Bio-Cellular Research Organisation) mengeluarkan pernyataan: “Stem cell therapy as a treatment for incurable and untreatable diseases now available Worldwide” (Terapi Stem Cell untuk menangani penyakit yang tak tersembuhkan dan tak terobati telah tersedia di seluruh dunia) Walaupun stem cell therapy sudah mulai dirintis sejak tahun 1931 oleh seorang pakar berkebangsaan Swiss yaitu Dr. Paul Niehans, sebagai anggota Papal Academy of Science, namun stem cell therapy baru dikenal dan ramai dibicarakan di seluruh dunia beberapa tahun terakhir ini karena biaya terapi yang tergolong mahal, yaitu mulai dari Rp 300 juta sekali terapi hingga Rp 20 milliar untuk paket terapi penyakit tertentu. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.